Daya terima makanan merupakan tolak ukur penerimaan klien terhadap makanan yang dihidangkan oleh penyelenggaraan makanan. Beberapa cara untuk menilai hal tersebut, salah satu caranya melihat dan mengukur sisa makanan. Pemenuhan gizi disekolah dapat mengikuti program makan siang sekolah karena dapat membantu memenuhi asupan anak dan dapat meningkatkan status gizi anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran daya terima dan pemenuhan asupan gizi makan siang, serta status gizi anak yang mendapat jasa katering di sekolah wilayah Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian diambil menggunakan cara purposive sampling. Jumlah sampel didapatkan 23 responden. Analisis data univariat dan bivariat dengan tabel secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan yaitu sebagian besar (69,6%) daya terima makan siang anak yang mendapat jasa katering dilihat dari sisa makanan masih ≥20% kategori kurang. Pemenuhan asupan energi dan protein sebagian besar (60,9%) kurang, sedangkan asupan lemak dan karbohidrat sebagian besar (52,2%) cukup. Status gizi hampir semua baik yaitu 60,9%, hanya ada 8,7 % mengalami gizi lebih, dan 30,4% mengalami obesitas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat kecendenrungan responden yang asupan energi dan proteinnya kurang memiliki daya terima makan siang yang kurang, dan yang asupan lemak dan karbohidrat cukup memiliki daya terima yang baik. Terdapat kecenderungan responden yang asupan energi dan proteinnya cukup memiliki status gizi yang lebih dan yang asupan lemak dan karbohidrat tinggi memiliki status gizi lebih. Sebaiknya pada katering Ammar dapat menyediakan menu lengkap sesuai gizi seimbang dan memiliki standar porsi yang baku, dan SDIT Al – Iman dapat memberi edukasi kepada pihak katering dan berunding mengenai menu masakan yang sehat, dan bergizi seimbang untuk anak
Kata Kunci : Daya Terima, Pemenuhan Asupan Gizi Makan Siang, Status Gizi