Rafifa Farhanah, Penetapan Kadar Glycolic Acid dan Lactic Acid dalam sediaan
Toner secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, dibawah bimbingan Latirah, S.SI.,
M.Farm dan Sarah Margaretha ,M. Raya Sitorus, S.T .,M.T , 2023.
Kulit merupakan bagian tubuh yang menjadi fokus perhatian utama oleh sebab itu
kulit mendapatkan perawatan khusus agar terlihat tampak indah. Saat ini banyak
tersedia produk perawatan kulit yang menawarkan berbagai manfaat. Toner
merupakan salah satu perawatan yang digunakan untuk membersihkan wajah atau
sebagai penyegar pada kulit. Toner berbahan dasar cair ini banyak digunakan
sebagai pembersih karena sangat mudah mengangkat zat atau kulit kotoran yang
menempel pada kulit. Saat ini pembersih kulit banyak beredar dengan berbagai
khasiat. Dan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan agar dapat memberikan
tampilan alami, banyak produsen menggunakan bahan kimia yang mengandung
glycolic acid dan lactic acid. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar
glycolic acid dan lactic acid dalam sediaan cair kosmetik apakah sesuai dengan
persyaratan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.23 Tahun
2019 Tentang Bahan Kosmetika. Metode yang digunakan dalam pengujian ini
adalah Kromatorafi Cair Kinerja Tinggi menggunakan kolom C18 (4,6 x 250mm)
dengan laju alir kolom 1,00mL/menit. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada
tanggal 16 sampai 24 Maret 2023 di Laboratorium Teraptik Napza, Obat
Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Bandung didapatkan kadar lactic acid dalam sampel dengan rata-rata
tiga kali pengujian adalah 0.05%. Sedangkan glycolic acid tidak terdeteksi dalam
sampel sehingga tidak didapatkan kadar dalam sampel tersebut. Menurut Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.23 Tahun 2019 Tentang
Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika bahwa persyaratan batas kadar maksimum
bahan aktif dalam produk akhir adalah