Prevalensi BBLR di seluruh dunia sekitar 15-20% setiap tahunnya dan hampir seluruhnya terjadi di negara berkembang sebanyak 96,5%. Prevalensi BBLR di Indonesia 6,2%, namun hal ini tidak sejalan dengan target global yang menargetkan penurunan 2,7% pertahun hingga tahun 2025. Prevalensi kelahiran BBLR tertinggi di DKI Jakarta pada tahun 2020 terletak di Jakarta Utara dengan persentase 0,83%. Kematian neonatal tertinggi terjadi pada kondisi BBLR, terdapat 3 faktor penyebab BBLR yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan berat bayi lahir berdasarkan asupan energi dan zat gizi makro trimester III serta pertambahan berat badan ibu selama hamil di Puskesmas Wilayah Jakarta Utara Tahun 2022-2023. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan jumlah 146 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan di Puskesmas Wilayah Jakarta Utara pada Maret 2022 sampai Februari 2023. Analisis data dilakukan dengan uji Chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan antara berat bayi lahir dengan usia ibu hamil (p=0,048 ; OR=3,23), pertambahan berat badan ibu selama hamil (p=0,027 ; OR=2,9), asupan energi trimester III (p=0,000), asupan protein trimester III (p=0,006), asupan lemak trimester III (p=0,001) dan asupan karbohidrat trimester III (p=0,005). Pihak Puskesmas perlu mensosialisasikan pentingnya memilih sumber makanan yang berkualitas dan mengkonsumsi makanan sesuai porsi yang dianjurkan bagi ibu hamil.


Kata Kunci : Berat Bayi Lahir, Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil, Asupan Energi, Asupan Zat Gizi Makro