Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh mahasiswa Gizi Program Studi Diploma III Poltekkes Jakarta II yang dilakukan di 7 desa di Kecamatan Cijeruk pada bulan Oktober 2022 didapatkan ibu hamil dengan masalah kurang energi kronik (KEK) sebesar 9,7%. Baduta/balita dengan status gizi (BB/U) sangat kurang + kurang sebesar 16,5%, Baduta/balita dengan status gizi (TB/U) sangat pendek + pendek sebesar 30,4%, Baduta/balita dengan status gizi (BB/TB) gizi buruk + gizi kurang sebesar 11,3% dan gizi lebih + obesitas sebesar 4,8%, Baduta/balita dengan status gizi (IMT/U) gizi buruk + gizi kurang sebesar 10% dan gizi lebih + obesitas sebesar 6,6%.

Berdasarkan masalah di atas, maka perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi dan kesehatan. Peningkatan pelaksanaan kegiatan program bina gizi masyarakat menuntut peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah dan penyebab terjadinya masalah serta alternatif caracara pemecahan yang meliputi: perencanaan, pengelolaan teknis dan administrasi serta penilaian program di daerah pedesaan atau kelurahan. Selain itu juga untuk menggambarkan masalah gizi yang terjadi dan menggambarkan berbagai alternatif atau pencegahan masalah gizi yang ada di 7 desa Kecamatan Cijeruk, Bogor.
Kegiatan Manajemen Intervensi Gizi yaitu terdapat Musyawarah Masyarakat desa (MMD), Pelatihan Kader, Pendampingan Kader di Posyandu, Keluarga Binaan, Teknologi Tepat Guna (TTG), Penyuluhan Gizi, Kursus-kursus bagi anak-anak/remaja/dewasa, Gebyar, dan Lomba-lomba. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara yang dapat digunakan sebagai media yang bertujuan untuk memberikan tambahan informasi dan sebagai intervensi gizi bagi masyarakat. Di kegiatan tersebut dapat disampaikan beberapa pesan kesehatan serta penanggulangan masalah kesehatan yang ada.