Penyebaran informasi yang beragam termasuk berita bohong alias hoaks terkait penggunaan sejumlah produk kesehatan termasuk peralatan kesehatan juga menjadi salah satu hal yang marak dalam penanggulangan Covid-19. Tidak dipungkiri, pandemi Covid-19 telah mampu mengubah perilaku masyarakat dalam hal mengkonsumsi ataupun memanfaatkan sejumlah produk kesehatan. Tidak hanya sejumlah produk kesehatan yang tidak boleh luput dari penggunaan sehari-hari seperti masker, handsanitizer, produk sanitasi hingga suplemen tetapi juga termasuk peralatan kesehatan yang dapat digunakan untuk mendukung proses monitoring dan terapi. Ketersediaan dan penggunaan peralatan kesehatan di rumah-rumah sebagai peralatan home care, perlu ditindaklanjuti dengan edukasi kesehatan terkait peningkatan pemahaman masyarakat terhadap penggunaan alat yang baik dan benar serta risiko yang menyertainya. Karenanya, masyarakat perlu memiliki pemahaman yang cukup dari hasil edukasi dan literasi kesehatan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga akhirnya dapat mencegah timbulnya informasi palsu (hoak). Efektivitas suatu penerapan pengetahuan baru akan lebih optimal jika diimbangi dengan upaya sosialisasi tiada henti dan edukasi. Hal itu harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga masyarakat akan patuh dan menjadikannya sebagai kebiasaan baru. Masyarakat Indonesia cenderung lebih mudah menerima pendekatan secara kultural, yakni mengedepankan penyadaran dengan memberikan edukasi, imbauan dan nasehat. Hasil penelitian berupa rancang bangun pulse oxymetri untuk monitoring pasien happy hypoxia dengan kelengkapan parameter saturasi oksigen (%), heart rate (BPM) dan temperature (0C) direncanakan untuk diperkenalkan kepada mitra posyandu/masyarakat sebagai pendayagunaan produk teknologi tepat guna (PPTTG). Penelitian tersebut berpotensi menjadi produk homecare lokal yang dapat tersedia di rumah maupun posyandu. Dari kegiatan PKM ini diharapkan kader posyandu/posbindu serta perwakilan masyarakat mendapatkan pengetahuan dan literasi kesehatan terkait jenis dan potensi risiko peralatan homecare serta pengetahuan terkait standar minimal alat kesehatan yang dapat dijadikan acuan ketika memilih peralatan home care yang dibutuhkan. Kegiatan PKM ini mendapatkan respon yang baik dari peserta yang terdiri dari kader posyandu dan perwakilan masyarakat umum. Hasil pre-test dan postest serta demonstrasi pemeliharaan alat menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu dalam hal sikap, pengetahuan dan prilaku serta praktik pemeliharaan alat kesehatan homecare.