Pendahuluan : Swamedikasi menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengobatan di masa pandemi COVID-19. Pengobatan sendiri lebih umum di negara-negara dengan perawatan kesehatan sistem yang kurang efisien, kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan, kesulitan mendapatkan janji dokter, dan pasokan obat esensial yang tidak memadai. Namun, hal tersebut yang dapat menyebabkan potensi serius bagi kesehatan seperti kesalahan dosis, kesalahan rute pemberian, ketidaktepatan waktu pemberian obat, interaksi obat, keracunan obat, serta kondisi khusus lain pada obat. Sejak tahun 1998 terdapat lebih dari 60% masyarakat Indonesia sudah melakukan pengobatan sendiri dan selama masa pandemi (2021) meningkat menjadi 84,23% masyarakat melakukan pengobatan sendiri.

Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap terhadap pemilihan swamedikasi obat modern di masa pandemi COVID-19

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional, menggambarkan fenomena yang diteliti yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling.

Hasil dan Kesimpulan : Berdasarkan penelitian hasil responden terbanyak berjenis kelamin perempuan dan berada di usia ≥35 tahun dengan pendidikan terakhir di tingkat menengah. Berdasarkan pengetahuan diketahui bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap swamedikasi obat modern dan memiliki sikap yang positif atau setuju dengan penggunaan swamedikasi obat modern.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, Swamedikasi, obat modern