Masalah kesehatan dalam bidang gizi masih menjadi fokus utama bagi negara maju dan berkembang. Sampai saat ini Indonesia masih berfokus dalam masalah gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi oleh Indonesia yang ditandai dengan status gizi lebih. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada usia diatas 18 tahun meningkat sejak 3 periode riskesdas yaitu pada tahun 2007 19,1%, tahun 2013 28,9% dan tahun 2018 21,8%. Berdasarkan hasil analisis keadaan subjek, dapat diketahui penyebab langsung dari gizi lebih adalah asupan yang lebih dari kebutuhan serta tidak sesuai dengan gizi seimbang. Sementara penyebab tidak langsung yaitu berasal dari kurangnya pengetahuan mengenai gizi.
Dari pelaksanaan intervensi, dapat disimpulkan bahwa asupan makan subjek berdasarkan hasil food recall mengalami peningkatan dimana terdapat perubahan asupan lemak yang awalnya berlebih menjadi cukup dan pola makan yang sudah mulai mengikuti sesuai dengan gizi seimbang, terjadi peningkatan pada nilai post-test jika dibandingkan dengan nilai pre-test, terjadi penurunan berat badan. Saran yang diberikan kepada subjek, yaitu diharapkan terus menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dan isi piringku serta sesuai dengan diet yang dianjurkan. Agar permasalahan gizi yang dialami secara bertahap dapat diatasi sehingga mencapai status gizi yang normal dan kesehatan yang lebih baik.