Pendahuluan: Terbatasnya pengetahuan tentang penyimpanan obat yang tepat dapat memicu penggunaan obat yang tidak rasional untuk penggunaan yang tidak disengaja di antara anggota rumah tangga. Di samping itu, saat ini juga semakin marak masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi) untuk gejala-gejala ringan yang diderita dengan membeli obat di apotek terdekat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku masyarakat dalam penyimpanan obat di rumah.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif kepustakaan (Library Research) dengan sumber data sekunder berupa 5 (lima) laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal mengenai gambaran perilaku masyarakat dalam menyimpan obat di rumah.

Hasil dan Kesimpulan: Responden perempuan dan usia di bawah 45 tahun lebih mendominasi. Obat analgetik-antipiretik adalah obat umum yang disimpan di rumah. Terdapat rumah tangga yang menyimpan obat tidak sesuai anjuran seperti menyimpan obat di dalam laci atau kulkas. Faktor yang berpengaruh terhadap penyimpanan obat dilihat dari nilai p-value