ABSTRAK
PROGRAM STUDI RADIOLOGI PROGRAM DIPLOMA III
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
KARYA TULIS ILMIAH, 2020
SITI KHOLIFAHTUSSA’DIAH HANDARINI (P.2.31.30.0.17.048)
OPTIMALISASI PROYEKSI LPO (LEFT POSTERIOR OBLIQUE)
UNTUK MENGGANTIKAN PROYEKSI LATERAL DALAM
PENUNJANG DIAGNOSIS BARIUM ENEMA PADA KLINIS SUSPECT HIRSCHSPRUNG DISEASE
xiv, 5 BAB, 27 Halaman, 13 Gambar, 1 tabel, 6 Lampiran
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian proyeksi radiografi dan kriteria evaluasi dari pemeriksaan Barium Enema di RSUD R. Syamsudin, SH, dan dibandingan dengan teknik berdasarkan literatur.
Pasien diposisikan di atas meja pemeriksaan dengan posisi LPO (Left Posterior Oblique), setelah itu dimasukan media kontras sebanyak 10cc melalui anal menggunakan folley catheter berukuran 10F. Setelah pemeriksaan selesai, folley cathether yang berada pada anal dapat dilepaskan.
Hasil menunjukkan bahwa pada pemeriksaan Barium Enema proyeksi LPO (left Posterior Oblique) tampak gambaran keseluruhan abdomen sampai rectosigmoid yang berisi media kontras, terlihat batas bawah radiografi sampai dubur (anal) dan tidak ada rotasi.
Optimalisasi proyeksi LPO (left posterior oblique) dalam menunjang diagnosis Barium Enema pada klinis suspect hirschsprung disease menunjukkan hasil gambaran radiografi atau kriteria evaluasi yang juga termasuk pada proyeksi lateral sebagaimana yang terdapat pada literatur. Yaitu, wilayah rectosigmoid yang berisi penuh media kontras dan proyeksi ini digunakan untuk memvisualisasikan pengigian media kontras di daerah rektum dan sigmoid.
Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan proyeksi LPO (left posterior oblique) mampu menunjukkan beberapa tanda hirschsprung disease, maka proyeksi lateral tidak perlu dilakukan.
Kata Kunci : Hirschsprung Disease, Barium Enema, Optimalisasi Proyeksi LPO.
Daftar Bacaan : 12 (2008 – 2019)