Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2016, Jawa Barat merupakan provinsi tertinggi ditemukannya kasus baru BTA positif yaitu sebesar 30.785 kasus. Penelitian ini berjudul “Hubungan Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku dengan Kejadian TB Paru BTA positif di Wilayah Kerja Puskesmas Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Tahun 2018”, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan fisik rumah dan perilaku dengan kejadian TB paru BTA positif. Penelitian ini merupakan studi analitik yang bersifat Case Control dengan jumlah sampel 21 kasus dan 21 kontrol dengan ratio kasus berbanding kontrol adalah 1 : 1. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 42 orang. Data penelitian ini didapat dengan melakukan observasi dan pengukuran terhadap lingkungan fisik rumah dan perilaku.

Berdasarkan hasil observasi dan pengukuran didapat hasil sebagian besar lingkungan fisik rumah tidak memenuhi syarat yaitu ventilasi, pencahayaan dan suhu. Sedangkan untuk variabel perilaku sebagian besar responden memiliki kebiasaan merokok dan membuang dahak sembarangan. Dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dengan kejadian TB paru BTA positif pada variabel luas ventilasi (p value=0,031, OR=5,000), kelembaban (p value=0,026, OR=0,176), perilaku membuang dahak (p value=0,048, OR=0,432) dan perilaku menutup mulut saat batuk atau bersin (p value=0,003, OR=0,079). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan TB paru BTA positif yaitu membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta membuka jendela setiap hari agar udara dan cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.