Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan kedokteran gigi yang sering
digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan sejak 60 tahun yang lalu karena memiliki
beberapa kelebihan seperti estetik yang baik, tidak toksik, tidak larut dalam cairan
mulut dan mudah direparasi. Namun resin akrilik memiliki kekurangan salah
satunya mampu menyerap air secara difusi dengan periode waktu tertentu yang
menyebabkan terjadinya perubahan dimensi. Perubahan dimensi pada resin akrilik
dapat dipengaruhi oleh durasi perendaman dan jenis larutan pembersih yang
digunakan. Ekstrak seledri sebagai pembersih gigi tiruan diduga dapat
menyebabkan erosi pada basis gigi tiruan akrilik karena memiliki kandungan
flavonoid yang merupakan senyawa turunan fenol. Apabila resin akrilik berkontak
langsung dengan fenol dapat menyebabkan kerusakan kimiawi pada permukaan
resin yang mengakibatkan sifat fisik resin akrilik semakin melemah karena senyawa
tersebut akan masuk ke dalam permukaan resin akrilik dan mengakibatkan ekspansi
pada resin akrilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perubahan
dimensi resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam ekstrak seledri
75% selama 1, 3, 5 dan 7 hari. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratoris.
Spesimen pada penelitian ini menggunakan spesimen berbentuk silinder berukuran
50±1 mm dan tebal 0,5±0,1 mm dengan ISO 20795 – 1 tahun 2013. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan uji Two Way Repaired Measure Anova untuk
mendapat standar residual dan dilanjutkan dengan uji normalitas. Hasil analisis
menunjukan dengan pengaruh waktu signifikan (p0,05 maka terdapat perbedaan
perubahan dimensi yang direndam didalam larutan aquabides dan ekstrak seledri
75% selama 1,3,5, dan 7 hari. Dengan demikian durasi waktu perendaman dan jenis
larutan berpengaruh terhadap perubahan dimensi resin akrilik polimerisasi panas.
Kata kunci : Resin akrilik polimerisasi panas, ekstrak seledri 75%, perubahan
dimensi.