Pendahuluan: Masalah kefarmasian global yang perlu di perhatikan sampai saat ini yaitu penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah kesehatan yang terus berkembang di seluruh dunia selama lebih dari 30 tahun. Dampak dalam penggunaan obat yang tidak rasional akan mengakibatkan kegagalan terapi, efek samping obat, resistensi antimikroba, memburuknya penyakit, meningkatnya kebutuhan rawat inap dan meningkatnya biaya pengobatan, hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat di Puskesmas Sawah Besar menggunakan Indikator peresepan WHO.
Metode: penelitian ini merupakan jenis penelitian deksriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data diambil secara retrospektif, berupa data resep sebanyak 400 sampel dari 60.000 populasi di Puskesmas Sawah Besar. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Systematic Random Sampling. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat, dimana
analisis ini dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian.
Hasil: Hasil yang didapatkan yaitu jumlah rata-rata item obat tiap lembar resep 3,6, persentase obat yang diresepkan dengan nama generik 93,6%, persentase peresepan obat dengan antibiotik 19,5%, perentase peresepan obat dengan sediaan injeksi 0% dan persentase peresepan obat
yang diresepkan sesuai dengan formularium yaitu 93,6%.
Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peresepan obat di Puskesmas Sawah Besar masih belum sesuai dengan indikator peresepan WHO, parameter yang belum sesuai ialah rata-rata jumlah item obat tiap lembar resep dan persentase peresepan obat yang diresepkan sesuai dengan formularium. Sedangkan parameter persentase penggunaan obat generik, antibiotik dan penggunaan injeksi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO.
Kata Kunci: Rasionalitas, Penggunaan Obat, Indikator WHO, Puskesmas