Pendahuluan: Preeklampsia merupakan kelainan multisistemik pada wanita hamil yang ditandai adanya peningkatan tekanan darah, proteinuria dan edema, biasanya terjadi di usia kehamilan ≥20 minggu atau trimester ketiga kehamilan, tersering
pada kehamilan 37 minggu, ataupun dapat terjadi segera sesudah persalinan. Di Indonesia, preeklampsia menjadi kedua terbesar penyebab utama kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peresepan antihipertensi pada
wanita hamil dengan preeklampsia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif secara retrospektif. Data yang diperoleh berasal dari rekam medis pasien wanita hamil yang mengalami hipertensi dengan preeklampsia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2022 dengan teknik purposive sampling.
Hasil dan Kesimpulan: Mayoritas wanita hamil yang megalami preeklampsia terjadi pada kelompok usia tidak berisiko (20-35 tahun) sebanyak 56 pasien (70,00%), dengan usia kehamilan terjadi di usia kehamilan aterm (37-43 minggu) sebanyak 46 pasien (57,50%). Berdasarkan status gravida, preeklampsia terbanyak dialami pada multigravida (jumlah kehamilan >1 kali) sebanyak 53 pasien (66,25%), dengan sebagian besar menderita preeklampsia berat sebanyak 71 pasien (88,65%), serta nilai proteinuria yang dihasilkan bernilai positif sebanyak 73 pasien (91,25%). Terapi antihipertensi terbanyak yang diresepkan berdasarkan zat aktif
yaitu nifedipine dengan total 75 R/ (52,45%) dan berdasarkan golongan yaitu CCB (Calcium Channel Blockers) dengan total 86 R/ (60,14%). Kebanyakan pasien diberikan pemberian tunggal yaitu nifedipine dengan total 38 resep (47,5%), dan pemberian kombinasinya yaitu nifedipine+metildopa dengan total 17 resep (21,25%). Pemberian kelas terapi lain yang diresepkan bersamaan dengan antihipertensi terbesar adalah antibiotik sebanyak 126 R/ (20,22%).
Kata Kunci: Antihipertensi, Wanita Hamil, Preeklampsia