Pendahuluan: Banyaknya risiko yang diakibatkan sinar ultraviolet membuat penggunaan tabir surya sangat diperlukan untuk melindungi kulit. Terutama mahasiswi yang memiliki banyak kegiatan di luar ruangan yang mengakibatkan seringnya kulit terpapar oleh sinar ultraviolet dan apabila kulit terpapar dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan sunburn, penuaan dini hingga kanker kulit. Kulit tidak dapat bergantung pada sistem perlindungan alami saja namun tetap memerlukan perlindungan dari luar yaitu dengan menggunakan tabir surya. Oleh karena itu, dilakukannya penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui gambaran dari tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswi terhadap penggunaan tabir surya.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif kuantitatif dengan menggunakan quota sampling dan didapat 106 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dalam bentuk google form. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat, independent sample t test dan uji mann whitney.
Hasil dan Kesimpulan: Responden paling banyak berusia sekitar 20-23 tahun sebanyak 62.3% responden, tingkat pendidikan pada tingkat 3 sebanyak 30.2% responden, jenis kulit terbanyak yaitu kulit berminyak sebanyak 34.9%, mayoritas responden memakai tabir surya dengan bentuk sediaan lotion sebanyak 50.9%, dan sebanyak 54.7% responden memiliki frekuensi penggunaan tabir surya kurang dari 2 jam sekali. Sebanyak 36.8% responden masih memiliki pengetahuan kurang baik terhadap penggunaan tabir surya, sedangkan sikap dari responden dinyatakan positif sebanyak 50.9%, serta tindakan responden dalam penggunaan tabir surya dinyatakan cukup baik sebanyak 50.9%. Berdasarkan hasil uji chi-square, tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan tabir surya pada mahasiswi kesehatan dan non-kesehatan.
Kata Kunci: Tabir surya, mahasiswi, sinar ultraviolet, kulit, SPF.