Masalah status gizi kurang dan pendek pada balita tidak terjadi dalam waktu yang singkat, melainkan sudah terjadi sejak lama karena tidak tercukupinya kebutuhan anak selama masa pertumbuhan. bentuk kegiatan untuk mengatasi permasalahan gizi yaitu dengan pelaksanaan keluarga binaan ( KABIN), meningkatkan pengetahuan gizi dan perilaku hidup sehat di masyarakat dengan sasaran utama ibu balita dan balita. Berdasarkan survei pendahuluan terdapat balita dengan permasalahan gizi dengan status gizi berat badan kurang/underweight yaitu BB/U dengan Z-Score -2.60, usia balita yaitu 44 bulan dengan BB 11,1 kg dan TB 88,4 cm. Memperbaiki status gizi balita dengan cara memonitori pola makan, asupan makan dan berat badan secara intensif agar mencapai berat badan normal. Metode dalam intervensi yaitu, Edukasi Gizi, Konseling gizi, Demonstrasi masak, dan pemantauan pertumbuhanPengetahuan ibu sebelum dan setelah diberikan intervensi meningkat. Meningkatnya berat badan balita pada assasment akhir. yang sebelumnya mengalami penurunan pada saat intervensi atau pada pengukuran kedua, sehingga Status gizi balita mengalami penurunan pada penimbangan terakhir dengan kategori berat badan sangat kurang. Faktor hal tersebut yaitu pada pengukuran saat intervensi atau pengukuran kedua An.Ma mengalami penurunan berat badan sebesar dikarenakan An.Ma sakit dan nafsu makan sangat menurun. Ibu balita sudah terampil dalam mengolah makanan selingan tinggi kalori tinggi protein dan balita menyukai serta menghabiskannya.