Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak setelah kanker servix dengan persentase sebanyak 11% pada perempuan. Pengobatan radioterapi pada payudara kiri memiliki berbagai efek samping pada organ sekitar salah satunya adalah penyakit jantung yang diakibatkan oleh penerimaan radiasi yang berlebih atau Radiation Inducted Heart Disease (RIHD).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknik Three-Dimentional Radiation Therapy (3D-CRT) dan teknik Intensity Modulated Radiotheraphy (IMRT) terhadap organ at risk (OAR) jantung pada kasus kanker payudara kiri. Desain penelitian ini adalah kualitatif bersifat deskriptif.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2022 di Rumah Sakit Kanker Nasional Dharmais, Populasi data pasien penderita kanker pada bulan Maret-Juni 2022 dengan 5 sampel pasien penderita kanker payudara kiri. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang berupa: hasil print out kurva isodosis dan hasil print out DVH (Dose Volume Histogram) serta lembar wawancara. Data yang diperoleh akan digunakan untuk pembuatan perencanaan teknik penyinaran 3D-CRT dan teknik IMRT pada masing-masing sampel di Treatment Planning System. Dilakukan analisis perbandingan dosis OAR jantung serta kurva isodosis antara teknik 3D-CRT dan teknik IMRT, di deskripsikan hasil kesimpulan analisis perbandingan dosis tersebut untuk mendapatkan teknik yang dapat direkomendasikan untuk kasus kanker payudara kiri.
Hasil penelitian adalah OAR jantung menerima dosis radiasi yang lebih kecil menggunakan teknnik 3D-CRT tetapi teknik 3D-CRT memiliki dosis hambur yang lebih besar dibandingkan teknik IMRT.
Kesimpulannya adalah penelitan terhadap 5 sampel ini terlihat teknik IMRT lebih unggul pada kurva isodosis, sedangkan teknik 3D-CRT lebih unggul pada dosis OAR yang diterima sampel tetapi teknik 3D-CRT radiasi yang diterima tidak homogen.

Kata kunci : Kanker payudara kiri, 3D-CRT, IMRT, organ beresiko jantung, kurva isodosis