1. Asupan protein subjek mengalami perbaikan, Sebelum diberikan intervensi asupan protein pasien yaitu 85,24% menjadi 129,2% pada recall ke 2 dan 130.9% pada recall ke 3.
2. Asupan lemak subjek mengalami perbaikan, Sebelum diberikan intervensi asupan lemak pasien yaitu 74,16% menjadi 84,49% pada recall ke 2 dan 94,17% pada recall ke 3.Pengetahuan subjek mengenai gizi lebih dan obesitas, penyakit tidak menular (diabetes melittus), gizi seimbang dan isi piringku, PHBS dan pentingnya melakukan aktifitas fisik mengalami peningkatan skor dari 31 menjadi 48 dari 50 soal.
Pola makan subjek mengalami perbaikan, sebelum dilakukan edukasi subjek biasanya hanya mengkonsumsi 3 unsur zat gizi yaitu karbohidrat, protein hewani dan sayur. Setelah dilakukan edukasi, pola makan subjek menjadi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak dan kerbohidrat. Selain itu, subjek sudah dapat mengurangi asupan makan sesuai dengan kebutuhan nya.
3. Terjadinya penurunan berat badan total yaitu 1,3 2kg dalam kurun waktu 2 minggu dari 796,7 6kg menjadi 785,4 kg. Akan tetapi status gizi subjek tidak mengalami perubahan tetap berada di obesitas tingkat I.
4. Subjek mengalami peningkatan tingkat pengetahuan. Skor pengetahuan subjek sebelum diberikan intervensi adalah sebesar 31 dan setelah diberikan intervensi mengalami peningkatan menjadi 48. Peningkatan ini terjadi karena selama diberikan edukasi subjek terlihat sungguh sungguh dan memperhatikan saat pemaparan materi, selain itu subjek juga aktif bertanya apabila ada hal yang subjek tidak mengerti.