Pendahuluan : Kulit adalah salah satu panca indra yang dimiliki manusia dan terletak di permukaan tubuh yang memegang fungsi penting. Kulit yang kering dapat menyebabkan terjadinya xerosis, yaitu kondisi kulit kering yang cukup parah akibat dari hilangnya lipid dan faktor pelembab alami di stratum korneum. Kondisi ini dapat diobati dengan menggunakan produk yang memiliki kadar atau kandungan antioksidan dan pelembabnya cukup tinggi, salah satunya yaitu papain yang berasal dari tumbuhan pepaya dan minyak kelapa murni (VCO). Selain karena mudah didapat, kedua tumbuhan ini sudah bertahun-tahun dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai keperluan.
Tujuan : Untuk mengetahui formula krim yang paling stabil berdasarkan hasil uji cycling test.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Pembuatan krim menggunakan konsentrasi papain sebesar 4% dan VCO sebesar 2,5% dengan berbagai basis krim. Pengujian krim menggunakan metode cycling test selama 6 siklus yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji daya sebar.
Hasil : Pada pengujian organoleptis semua formula memiliki sifat organoleptis yang khas. Namun setelah penyimpanan selama 12 hari, formula 2 mengalami perubahan tekstur yang teksturnya semula agak cair menjadi agak padat. Semua formula juga sudah menunjukkan hasil yang homogen. Pada uji pH, semua formula pada hari ke 0 dan 12 sudah memenuhi persyaratan untuk sediaan pH krim yang baik walaupun terjadi penurunan pH, namun penurunan pH tersebut masih memenuhi persyaratan yang baik. Untuk pengujian viskositas, krim menunjukkan aliran pseudoplastis tiksotropik. Dan pada pengujian daya sebar, semua krim belum memenuhi persyaratan yang baik pada krim.
Kesimpulan : Formula 1 memiliki hasil stabilitas yang baik setelah dilakukan uji cycling test selama 6 siklus karena pada semua aspek seperti organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, dan daya sebar, tidak terdapat perbedaan bermakna antara hari ke 0 dan hari ke 12.
Kata kunci : Krim, Papain, VCO, Cycling Test.