Pendahuluan : Kelengkapan Resep merupakan komponen penting dalam sebuah resep yang ditulis dokter untuk memberikan terapi obat kepada pasien. Resep yang baik harus memuat cukup informasi yang memungkinkan ahli farmasi mengerti obat apa yang akan diberikan ke pasien. Penulisan resep yang tidak lengkap dapat menyebabkan terjadinya medication error. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui jumlah persentase kelengkapan penulisan resep di apotek rawat jalan lantai 3 RSUD Pasar Rebo.

Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data primer dari seluruh lembar resep pasien yang diterima dari apotek rawat jalan lantai 3 sebanyak 380 lembar resep. Kemudian dicatat hasil pengkajian secara administrasi berupa kelengkapan data pasien, nama dokter, SIP dokter, paraf dokter, dan tanggal resep. Adapun pengkajian secara farmasetik berupa nama obat, kekuatan sediaan, bentuk sediaan, signa, jumlah obat dan rute pemberian.

Hasil : Hasil penelitian ketidaklengkapan secara administratif terbanyak adalah tidak ditulisnya tanggal penulisan resep sebanyak 20% (76 R/), diikuti tidak adanya paraf dokter 17,11% (65 R/), tidak ditulisnya SIP dokter sebanyak 7,11% (27 R/), data pasien tidak lengkap 5,79% (22 R/), dan tidak adanya penulisan nama dokter sebanyak 2,37% (9 R/). Pengkajian secara farmasetik terbanyak adalah tidak ditulisnya kekuatan sediaan obat sebanyak 13,68% (52 R/), tidak ditulisnya bentuk sediaan obat sebanyak 8,16% (31 R/), tidak ditulisnya signa sebanyak 2,11% (8 R/), tidak ditulisnya jumlah obat 1,84% (7 R/), tidak ditulisnya rute pemberian obat sebanyak 1,5% (4 R/), dan ketidakjelasan nama obat sebanyak 0% (0 R/).

Kesimpulan : Masih banyak ditemukan resep yang tidak lengkap persyaratan administratif dan farmasetiknya.