RINGKASAN


Kandungan besi berlebih ditemukan pada air tanah di wilayah komplek asrama brimob kelapa dua depok. Air yang digunakan di wilayah tersebut terlihat berwarna kuning, berbau logam yang menyengat serta meninggalkan bekas noda pada bak penampung dan kran air. Oleh karena itu diperlukan pengolahan air tanah untuk menurunkan kadar besi pada air. Salah satunya dengan menggunakan karbon aktif kulit kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan karbon aktif kulit kacang tanah dengan variasi ketebalan 30cm, 45cm, 60cm, dan kontrol. Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan rancangan kontrol group pretest-posttest.

Penelitian dilakukan di Kelurahan Utan Panjang rt 07/rw 10 Kemayoran Jakarta Pusat menggunakan sampel air tanah yang diambil dari salah satu tempat-tempat umum yang berada di wilayah Komplek Asrama Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat yang mengandung kadar besi (Fe) sebesar 2,59 mg/l sebanyak 25 liter. Bahan karbon aktif yang digunakan adalah kulit kacang tanah yang melalui proses pembakaran dan diaktivasi dengan menggunakan HCl 0,5 M dan pengayakan menggunakan mesh 60.

Hasil penelitian didapatkan kadar besi sesudah perlakuan menggunakan karbon aktif kulit kacang tanah dengan rata-rata kadar besi dalam air tanah 0,60 mg/l untuk perlakuan dengan ketebalan 30cm, 0,50 mg/l untuk perlakuan dengan ketebalan 45cm, 0,86 mg/l untuk perlakuan dengan ketebalan 60cm, dan 1,22 mg/l untuk kontrol. Penggunaan ketiga variasi ketebalan karbon aktif kulit kacang tanah dikatakan efektif untuk menurunkan kadar besi (Fe) pada air tanah, jika dibandingkan dengan Permenkes RI No.32 Tahun 2017 yang menerangkan bahwa kadar besi dalam air bersih maksimum diperbolehkan adalah 1,0 mg/l.

Kepustakaan : 17 (1986-2019)
Klasifikasi : Buku Kesehatan : 4
Jurnal Penelitian : 6
Metodologi Penelitian : 2
Peraturan : 1
Pengolahan Air : 2
Kacang Tanah : 1
Umum :1