Putri Farras Syahti Jabir Abdillah, “Penetapan Kadar Timbal dalam Sediaan Lipstik Secara Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Sperctrometry”, dibawah bimbingan Latirah, S.Si., M.Farm. dan Silvester Maximus Tulandi, S.Farm., M.Si. 2020.

Setiap wanita pasti ingin tampil cantik dan menarik. Produk kosmetik dekoratif pun menjadi pilihannya. Salah satu produk kosmetik dekoratif yang banyak diminati adalah lipstik. Lipstik merupakan produk cetak tuang bahan berbasis padatan yang mengandung bahan pewarna. Dikarenakan kulit masyarakat yang berbeda-beda maka lipstik pun dibuat dalam banyak varian warna untuk menyesuaikan warna kulit. Namun, untuk tetap tampil cantik konsumen juga harus cerdas dalam memilih produk. Karena dikhawatirkan lipstik yang digunakan mengandung logam berat berbahaya yaitu timbal. Timbal merupakan logam berat yang bersifat toksik dan dapat terakumulasi di dalam tubuh yang nantinya dapat menimbulkan efek berbahaya seperti kanker. Timbal tersebut dapat berasal dari persenyawaan logam berat itu sendiri sebagai pigmen warna dan potensi lainnya berasal dari alat atau instrumen yang digunakan yang digunakan saat proses produksi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan timbal yang terdapat pada lipstik yang diuji memenhi syarat yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan adalah destruksi basah untuk pemisahan sampel kemudian diukur kadar timbal menggunakan instrument Inductively Coupled Plasma – Optical Emission Spectrometry. Hasil yang diperoleh dari satu sediaan dengan dua kali pengulangan didapat kadar rata-rata timbal sebesar 4,9102 mg/kg dengan persyaratan maksimal 20 mg/kg. sehingga dapat disimpulkan bahwa lipstik tersebut memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2019 tentang persyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetik.

Kata Kunci: Lipstik, timbal, inductively coupled plasma – optical emission spectrometry (ICP-OES)