ABSTRAK

Kehilangan gigi atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan “gigi ompong”. Kebanyakan masyarakat menganggap sepele hal tersebut sampai akhirnya sadar ketika menemui masalah pada rongga mulut seperti terganggunya fungsi pengunyahan. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan dibuatkan frame denture. Salah satu komponen yang harus dipertimbangkan dalam pembuatannya adalah pemilihan desain. Pemilihan dasar konektor mayor pada gigi free end (bilateral) untuk mendapatkan stabilisasi dan mampu mengurangi tekanan pada tulang pendukung adalah dengan menggunakan double lingual bar. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui Prosedur Pembuatan Frame Denture dengan Konektor Mayor tipe Double Lingual Bar Rahang Bawah Pada Kasus Free End. Prosedur pembuatan dimulai dari penerimaan model, pembuatan frame denture, pembuatan akrilik sampai dengan polishing. Hasil yang didapat dari pembuatan frame adalah logam terisi sempurna pada frame denture sesuai dengan desain yang diinginkan, protesa dapat fitting dengan baik dan cekat terhadap model kerja, tidak terdapat batasan antara double lingual bar dengan lattice work sehingga kesulitan menentukan batas tepi pengisian akrilik, dan warna elemen gigi sesuai dengan SPK. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap pembuatan yaitu pada tahap pembuatan model refractory, waxing, dan tahap penyusunan elemen gigi tiruan. Pembuatan frame denture harus dilakukan sesuai prosedur dan bertahap, karena setiap tahapan akan berpengaruh pada hasil akhir.


Kata kunci: Frame Denture, Free End, Double Lingual Bar