Kebisingan merupakan potensi bahaya (hazard) fisik yang umumnya di jumpai di hampir seluruh kegiatan industrialisasi. Gangguan non - auditory adalah gangguan bukan pada indera pendengaran yang dirasakan seseorang akibat terpapar kebisingan. Paparan kebisingan yang terus menerus di tempat kerja tanpa ada upaya atau tindakan pencegahan apa pun dapat menyebabkan gangguan non - auditory.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran kebisingan yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan di PT. Acryl Textile Mills (ACTEM) pada tanggal 17 Oktober 2022 di departemen spinning di ketahui memiliki tingkat kebisingan dengan nilai kisaran 85,2 – 93,5 dBA. Dimana hasil tersebut telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) menurut PMK RI Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri yaitu 85 dBA untuk pemaparan 8 jam kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan gangguan non - auditory meliputi gangguan komunikasi, gangguan tidur, gangguan pelaksanaan tugas, gangguan fisiologis pada pekerja yang terpapar kebisingan di Departemen Spinning PT. Acryl Textile Mills (ACTEM) Kota Tangerang, Banten Tahun 2023.
Jenis Penelitian ini ialah penelitian bersifat deskriptif yaitu penelitian yang mengetahui gambaran dan faktor – faktor mengenai gangguan Non auditory pada pekerja yang terpapar kebisingan di Departemen Spinning PT. Acryl Textile Mills (ACTEM). Berdasarkan hasil penelitian diketahui pekerja pada area produksi Departemen Spinning PT. Acryl Textile Mills (ACTEM) yang mengalami gangguan non auditory meliputi gangguan komunikasi yaitu sebanyak 18 pekerja (90%), gangguan tidur sebanyak 4 pekerja (20%), gangguan pelaksanaan tugas sebanyak 5 pekerja (25%) dan gangguan fisiologis sebanyak 7 pekerja (35%). Solusinya pada area produksi Departemen Spinning diberikan peredam suara pada lingkungan sekitar mesin seperti langit – langit, lantai, dan dinding agar mengurangi paparan kebisingan pada pekerja agar meminimalisir terjadinya gangguan non auditory. Berdasarkan hasil penelitian
Kepustakaan : 37 (1981 – 2022)
Klasifikasi :
Pedoman : 1
Peraturan : 4
Buku : 10
Jurnal : 22