Bulletin Dharmanesti Niramaya Jurnal Pengabdian Masyarakat
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1
<p> <img src="/tabloit/public/site/images/admin/dhamanesti-jur3.png" width="505" height="519"></p> <p>Bulletin Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember berisi Hasil Pengabdian Masyarakat, Kajian llmiah Pustaka, Laporan Kasus, Penyegar IPTEK Kesehatan, Ceramah, Editorial dan Surat kepada Redaksi</p>Poltekkesn Kemenkes Jakarta IIen-USBulletin Dharmanesti Niramaya Jurnal Pengabdian MasyarakatSalam Redaksi
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/15
<p>'</p>Tim Redaktur
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-131144Daftar Isi
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/16
<p>-</p>Tim Redaktur
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-131155Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Deteksi Bahan Berbahaya dalam Produk Pangan
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/21
<p>Pendahuluan<br>Berbagai produk makanan dengan berbagai variasi, bahan baku dan zat kimia di dalamnya telah tersebar dan dikonsumsi oleh masyarakat secara luas. Hal yang memprihatinkan adalah sebagaian besar masyarakat tidak mengetahui bahan dan atau zat kimia apa saja yang berbahaya dan tidak boleh ada dalam produk pangan tertentu sehingga banyak kasus bermunculan akibat penggunaan produk yang tidak sehat dan mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan manusia.</p> <p>Simpulan<br>Setelah dilakukan kegiatan pelatihan terhadap kader sebanyak 30 kader kesehatan oleh Dosen Program Studi D III Analisa Farmasi dan Makanan terlihat adanya partisipasi kader secara aktif., terdapat perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai p < 0,000.</p>Ai Emalia Sukmawati, S.Farm.,M.Si
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13111214Ketepatan Penggunaan Obat Tradisional serta Pengalaman Penyuluhan di Lingkungan RW 02 dan RW 03 Kelurahan Jatipadang Jakarta Selatan
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/22
<p>Obat trasional dapat mencegah dan mengobati penyakit-penyakit tidak menular. Namun pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat tradisional yang aman masih sangat terbatas. Sebagai bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi Diploma III Analisa Farmasi dan Makanan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional secara aman. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan demonstrasi dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan menggunakan format observasi serta evaluasi secara terstruktur. Kegiatan dilaksanakan di RW 02 dan 03 Kelurahan Jatipadang Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, berjalan lancar sesuai dengan rencana kegiatan, dan mendapat sambutan yang sangat baik terbukti dengan antusiasme peserta mengikuti penyuluhan. Setelah dilakukan penyuluhan terhadap kader kesehatan, terlihat adanya partisipasi kader secara aktif serta terdapat perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan.</p>Ruth Elenora KS-1) ,Nita Ristiawati-2)
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13111518PENINGKATAN PENGETAHUAN TERHADAP PENGELOLAAN DAGUSIBU OBAT MELALUI PELATIHAN SIMULASI KOTAK SIMPAN OBAT DI KECAMATAN JOHAR BARU TAHUN 2019
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/23
<p>Pengetahuan mengenai pengelolaan dagusibu obat merupakan faktor predisposisi dari perilaku kesehatan yang mengarah kepada timbulnya drug related problem. Bentuk kegiatan mencakup pemberdayaan masyarakat tentang pelatihan soft skill dan hard skill Pengelolaan Dagusibu Obat Golongan Bebas dan Bebas Terbatas Melalui Pemberdayaan Kartu Tilik dan Simulasi Kotak simpan obat di Wilayah Kecamatan Johar Baru Tahun 2019. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ingin terbentuknya tim pendampingan kader dagusibu obat di tiap-tiap wilayah. Metode pendekatan yang telah disepakati untuk menyelesaikan persoalan mitra yaitu dengan memberikan rangkaian kegiatan pelatihan yang dilakukan secara dua pendekatan pelatihan. Pendekatan Pertama metode pelatihan dengan teknik penyuluhan berbasis ceramah dan massal tanpa melalui simulasi kotak dagusibu obat, subjek atau sasaran responden terdapat pada masyarakat rustanti kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Johar Baru. Kedua merupakan pendekatan metode pelatihan berbasis penyuluhan dan bersifat kelompok serta menggunakan simulasi kotak dagusibu. Subjek atau sasaran responden merupakan kader kecamatan Johar Baru antara lain kader posyandu, Posbindu dan lansia, kader jumantik, dan lain-lain. Hasil Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu terdapatnya responden perlakuan melalui pelatihan simulasi kotak simpan obat memberikan nilai kategori pengetahuan yang sangat baik 83,87% jika dibandingkan pelatihan penyuluhan tanpa simulasi kotak simpan obat hanya memperoleh nilai baik sebesar 48,27%.. Terdapat perbedaan yang bermakna hubungan antara responden mengikuti pelatihan non simulasi dan menggunakan simulasi kotak simpan obat terhadap pengetahuan dagusibu dengan nilai signifikansi sebesar p=0,031 (p-Value lebih kecil 0,05).</p>Adin Hakim Kurniawan-1)* ,Harpolia Cartika-2), Yetri Elisya-3)
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13111926PENYULUHAN TENTANG BAHAYA KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK DI RUMAH TANGGA BAGI WARGA KELURAHAN DURI SELATAN JAKARTA BARAT
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/24
<p>Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Propinsi DKI Jakarta dalam laman situsnya menyebutkan penyebab kebakaran paling tinggi adalah disebabkan oleh listrik. Kurangnya pemahaman warga akan bahaya kebakaran yang disebabkan oleh listrik dapat menyebabkan timbulnya bencana. Kelurahan Duri Selatan merupakan salah satu wilayah di Propinsi DKI Jakarta yang sangat padat penduduknya. Selain jumlah penduduk yang padat di wilayah ini juga banyak terdapat usaha rumahan. Untuk itu sangat tepat bila diberikan penyuluhan tentang bahaya kebakaran akibat listrik pada masayarakat di daerah ini. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pemasangan instalasi listrik yang aman dari bahaya kebakaran. Penyuluhan dilaksanakan dengan metode penyampaian materi dan diskusi, serta pemberian stiker pencegahan bahaya kebakaran akibat listrik. Kegiatan sosialisasi dihadiri 60 orang yang terdiri dari Pejabat Kelurahan, RW, Karang Taruna, dan warga. Materi yang disampaikan adalah tentang bahaya kebakaran yang dapat disebabkan listrik dan cara pencegahannya. Pada kegiatan ini juga dibagikan stiker pencegahan kebakaran akibat listrik. Hasil penelitian yang dianalisis secara kualitatif menunjukkan bahwa menjadi paham tentang kelistrikan dan bagaimana mencegah terjadinya kebakaran.</p>Atika Hendryani-1*, Wadianto-2 ,Vita Nurdinawati-4 ,Indra Gunawan-5
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13112731SOSIALISASI KALIBRASI INTERNAL DAN PENGOPERASIAN ALAT ELEKTROMEDIK SESUAI STANDART PADA RSUD TUGU KOJA JAKARTA UTARA BIDANG KESELAMATAN TENAGA LISTRIK
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/25
<p>Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan, terutama di Rumah Sakit. Oleh karenanya kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan harus baik dan dapat mendukung pelayanan kesehatan tersebut. Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan kesehatan dengan baik dan terpadu sejak perencanaan, pengadaan, pendayagunaan hingga pemeliharaan sehingga peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara optimal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Bahaya listrik juga bagian dari kinerja peralatan kesehatan yang dapat berdampak pada penggunanya ataupun orang lain. RSUD Tugu Koja, Jakarta Utara menjadi lokasi sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang selanjutnya disebut PKM mempunyai peralatan kesehatan yang memerlukan pemeliharaan secara berkala agar bahaya listrik dapat diminimalisir. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan terhadap bahaya listrik sehingga dapat diaplikasikan oleh operator/pengguna pada pelayanan kesehatan dengan membangun budaya peduli di tingkat pengguna/operator melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, perubahan sikap dan perilaku yang lebih berorientasi pada kebiasaan (rutinitas). Hal tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu kunci utama dalam kegiatan pencegahan bahaya listrik. Pengabdian kepada Masyarakat menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yang di dalamnya mencakup dialog yang bersifat tanya jawab dan diskusi serta praktek terkait Keselamatan Tenaga Listrik. Hasil PKM ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kemampuan tenaga pengguna/operator dalam penanganan bahaya listrik sederhana dan membangun kesepahaman terkait budaya peduli terhadap pemeliharaan peralatan kesehatan dari tingkat operator/pengguna hingga jajaran pimpinan RSUD Tugu Koja, Jakarta Utara </p>Frisa Yugi Hermawan*1, Winda Wirasa*2, Budhiaji*3, Andy Sambiono*4, Nur Hasanah Ahniar*5
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13113237DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR SEBAGAI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI RUKUN WARGA 11 KELURAHAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TAHUN 2019
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/26
<p>Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan merupakan upaya esensial di saat masih tingginya kejadian penyakit menular juga diiringi dengan semakin meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Semakin tingginya beban masalah kesehatan masyarakat saat ini mengindikasikan bahwa promosi kesehatan dan pencegahan yang telah ada kurang dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Banyak studi yang menemukan bahwa upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang bersifat topdown dari pemerintah, kurang efektif bila dibandingkan dengan program yang berbasismasyarakat. Oleh sebab itu, untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang baru dicanangkan oleh pemerintah, perlu dilakukan mobilisasi masyarakat dalam membiasakan hidup sehat sesuai dengan tujuan program GERMAS. Meskipun GERMAS baru dicanangkan pada tahun 2017, perlu dilakukan inisiasi mulai dari kelompok masyarakat paling kecil yaitu Rukun Tetangga. Kegiatan Pengabdian ini akan fokus pada subkegiatan GERMAS, yaitu deteksi dini Penyakit Tidak Menular sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di RW. 11 Kelurahan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Kegiatan ini akan dilakukan melalui mobilisasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala mulai untuk menentukan faktor risiko penyakit . Sehingga dapat diharapkan agar program ini akan terus berlanjut secara swadaya oleh masyarakat meskipun kegiatan pengabdian telah dilaksanakan. <br>Pengabmas ini adalah untuk deteksi dini Penyakit Tidak Menular dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pada warga Rukun Warga 11 Kelurahan Kebayoran Lama Jakarta Selatan memberikan rekomendasi dari hasil deteksi dini penyakit Tidak Menular kepada warga untuk berobat kepada Unit Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya. Dan penyuluhan/edukasi setelah pemeriksaan selesai dilakukan akan disampaikan poinpoin penting tentang gejala dan pencegahan Penyakit Tidak Menular.</p>Rojali, SKM , M.EPid
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13113844PELATIHAN KONSELING MP-ASI BAGI KADER POSYANDU
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/27
<p>Secara nasional data Riskesdas 2013 juga menunjukkan bahwa masalah stunting/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional 37,2 persen.. Walaupun prevalensi di DKI Jakarta <30%, namun masih ada kejadian stunting yang ditemukan. Semua masalah ini antara lain bisa disebabkan oleh kurangnya memperkenalkan makanan sehat sejak mulai mengkonsumsi MP-ASI. Data yang diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Selatan menunjukkan masih banyak bayi yang belum sesuai kenaikan berat badannya terutama pada bayi usia 6 bulan keatas, sehingga dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta II antara lain akan dilakukan pelatihan Kader Posyandu dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu di Kecamatan Kebayoran Lama Selatan tentang pemberian makanan bayi dan anak khususnya MPASI. Kegiatan ini melibatkan 15 orang kader di Kecamatan Kebayoran Lama Selatan yang sebelumnya sudah dilatih tentang ASI Ekslusif. Pelatihan menggunakan metode presentasi interaktif, permainan, curah pendapat, kerja kelompok, diskusi, demonstrasi. Metode belajar andragogi yaitu cara belajar orang dewasa yang mengibaratkan bahwa peserta bukan seperti “botol kosong” yang terus diisi tetapi diibaratkan sebagai “botol yang telah berisi”. Oleh karena itu peserta dianggap sudah memiliki sejumlah pengetahuan dan pengalaman tetang gizi bayi dan anak balita. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan pengetahuan, ketrampilan dan kepercayaan diri Kader Posyandu di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan tentang pemberian MPASI akan meningkat, sehingga mampu memberikan konseling MPASI dengan baik kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan keberhasilan pemberian MPASI khususnya di lingkungan Kecamatan Kebayoran Lama Selatan juga akan meningkat dan akhirnya akan menurunkan prevalensi gizi kurang dan balita pendek.</p>Dra. Rosmida M Marbun, M.Kes
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13114547PENGUATAN KAPASITAS GURU SEKOLAH DASAR UNTUK EDUKASI GIZI ANAK SEKOLAH DASAR PADA 10 SD DI JAKARTA SELATAN
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/28
<p>Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru untuk memberikan pendidikan gizi bagi sekolah dasar untuk mencapai prestasi dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Metode adalah lokakarya selama 3 hari, dan setiap hari menghabiskan waktu selama 8 jam. Hasil yang diperoleh adalah menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam pendidikan gizi. Hasil lain dari lokakarya adalah rencana pembelajaran pendidikan gizi</p>1-Iskari Ngadiarti, 1-Didit Damayanti, 1-Rosmida M.Marbun, 1-Nuraini, 1-Marudut Sitompul, 1-Indriyani 1
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13114853PEMERIKSAAN USG IBU HAMIL BAGI WARGA DI LINGKUNGAN PUSKESMAS BABELAN I BEKASI
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/tabloit/index.php/bdn_jur1/article/view/29
<p>Angka kematian ibu dan bayi menurut Kementrian Kesehatan masih relatif tinggi, adapun target MDGs untuk angka kematian Ibu adalah dapat menurunkan rasio hingga tiga perempat dari angka 1990, dengan target sekitar 110 kematian ibu di setiap 100 ribu kelahiran. Padahal sampai sekarang Indonesia masih berkutat di atas angka 305.(Kemenkes 2018). Angka Kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu tahun. Tingkat kematian bayi merupakan jumlah kematian anak di bawah satu tahun per 1000 kelahiran. Pemeriksaan dan monitoring ibu hamil bisa dilakukan dengan sarana modalitas imajing ultra sonografi (USG), yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, tidak menggunakan radiasi, sehingga aman untuk janin dalam kandungan. Pemeriksaan USG ibu hamil bisa untuk mendeteksi kelainan- kelainan pada kehamilan mulai dari trimester awal hingga trimester akhir. Kelainan-kelainan yang bisa dideteksi dengan USG kehamilan diantaranya adalah untuk melihat letak plasenta, apakah plasenta tersebut menutupi jalan lahir atau tidak (placenta previa), untuk mengetahui volume air ketuban, apakah masih mencukupi untuk kesehatan bayi, sehingga bayinya tidak keracunan, untuk melihat apakah kepala janin sudah masuk ke dalam pelvis minor, sehingga bayi bisa lahir normal tanpa operasi caesar. Perkembangan pemeriksaan USG sampai saat ini sudah sangat pesat dan hasil pemeriksaannya dapat memberikan informasi yang akurat.. USG ibu hamil merupakan pemeriksaan non radiatif sehingga tidak ada efek samping akibat radiasi, juga non traumatic atau tidak menimbulkan rasa sakit saat dilakukan pemeriksaan; dan kami telah melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pemeriksaan USG ibu hamil kepada warga di Puskesmas Babelan I, Jl. Raya Babelan, Bekasi Utara, sebayak 20 orang.</p>Gando Sari-1, Sriyatun-1 Nurbaiti-1
##submission.copyrightStatement##
2020-02-132020-02-13115461