RINGKASAN



Setiap orang berhak memiliki hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,bermutu dan terjangkau. Salah satu sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit. Rumah sakit memberikan pelayanan yang mencakup pelayanan medis, non medis dan pelayanan penunjang. Salah satu bentuk pelayanan penunjang di rumah sakit adalah pengelolaan linen. Meskipun linen tidak digunakan secara langsung dalam proses pengobatan namun dapat dilihat pengaruhnya jika penanganan linen tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan terjadinya penularan penyakit yaitu infeksi nosokomial atau yang sekarang lebih sering disebut Health-care Associated Infections (HAIs). HAIs merupakan infeksi yang didapat pasien selama menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis di pelayanan kesehatan setelah 48 jam dan 30 hari setelah keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan (WHO, 2011).

Hasil penelitian pendahuluan ditemukan infeksi daerah operasi pada bulan September – November tahun 2016 rata – rata secara keseluruhan adalah 5.2% dari total 326 operasi Sectio Cesaria (SC). Bila dilihat perbulan maka insiden IDO berkisar antara 4.2 – 6.0%. Pada bulan September - November tahun 2017 rata- rata secara keseluruhan angka kejadian infeksi daerah operasi adalah 16.5% dari total 310 operasi Sectio Cesaria (SC). Bila dilihat perbulan maka insiden IDO berkisar antara 8.9 – 20.4%. Angka ini lebih tinggi bila dibanding dengan kejadian IDO di RSCM pada tahun 2016 yaitu berkisar antara 0.27 – 0.99%. (Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo Vol.5 No.1 April 2019.

Dari survei pendahuluan pada bulan Januari 2020, penulis melihat sanitasi pengelolaan linen di RSIA Resti Mulya Cakung Jakarta Timur pada tahap pengangkutan linen kotor dari ruangan-ruangan ke tempat laundry masih belum menggunakan kereta dorong (troly) khusus. Selain itu terlihat para petugas yang mengelola linen tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada saat bertugas.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang sanitasi pengelolaan linen di Rumah Sakit Ibu Anak Resti Mulya Cakung Jakarta Timur yang meliputi aspek teknis, aspek sosial, aspek administrasi dan hasil dari pemeriksaan bakteriologis linen bersih Penulis melakukan penelitian dengan observasi dan wawancara kepada 2 orang petugas laundry, 12 orang petugas cleaning service, 16 perawat dan 1 orang kepala unit sanitasi laundry RSIA Resti Mulya Cakung Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa semua aspek teknis tidak memenuhi syarat dengan presentase metode dalam sanitasi pengelolaan linen sebesar (88,9%), presentase sarana dalam sanitasi pengelolaan linen sebesar (94,7%), presentase bahan kimia dalam sanitasi pengelolaan linen sebesar (75%) dan presentase peralatan dalam sanitasi pengelolaan linen sebesar (57,1%). Aspek sosial meliputi pendidikan tenaga kerja sanitasi pengelolaan linen sebagian besar berpendidikan Perguruan Tinggi (54,8%). Umur tenaga kerja sanitasi pengelolaan linen sebagian besar berumur