Penelitian ini fokus pada perbedaan hasil output kinerja antara alat syringe pump yang hanya dilakukan preventive maintenance dengan yang dilakukan corrective mintenance. Penelitian di lakukan di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer. Pengukuran kerja dengan melakukan pengujian fisik output kinerja yang dihasilkan oleh syringe pump dengan melihat pada Infusion Device Analyzer (IDA) sebagai alat ukur. Titik setting yang digunakan pada nilai 10mL/h, 20mL/h, 50mL/h, 100mL/h dan 200mL/h untuk parameter flowrate dan pada nilai 100mL/h, 200mL/h dan 250mL/h untuk occlusion. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara output kinerja yang dihasilkan dari kedua macam syringe pump tersebut. Secara umum syringe pump yang belum pernah dilakukan corrective maintenance memiliki keakurasian yang lebih tinggi dibandingkan syringe pump yang telah pernah dilakukan corrective maintenance