Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan
virus dengue ditandai dengan gejala demam 4-7 hari, sakit kepala, nyeri otot serta
ditandai dengan penurunan jumlah trombosit pada darah. Di Indonesia penyakit yang
ditularkan oleh vektor ini masih menjadi perhatian khusus sampai sekarang, terdapat
kasus DBD di wilayah Jakarta Timur pada bulan Desember tahun 2022 mencapai
jumlah 145 kasus. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran DBD ini
adalah perubahan iklim dan kondisi lingkungan.
Pengendalian nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan pada tahapan larva sehingga
tidak akan berkembangbiak menjadi nyamuk dewasa. Salah satu metode pengendalian
yang sering digunakan adalah pengendalian menggunakan insektisida sintesis.
Penggunaan insektisida sintesis memiliki resiko terhadap pencemaran lingkungan,
berdasarkan hal tersebut maka perlu diteliti bahan alternatif insektisida nabati untuk
membunuh larva nyamuk Aedes aegypti instar III.
Metode penelitian ini adalah true eksperimental menggunakan posttest only control
group design terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang
diberikan konsentrasi serbuk daun sirih hijau (Piper betle linn) dengan konsentrasi
0,14%, 0,24%, 0,32%, 0,40% dan 0,50%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi daun sirih hijau sebesar 0,14%
menyebabkan rata-rata kematian 4,6% larva, konsentrasi 0,24% dengan rata-rata
kematian 13,9%, konsentrasi 0,32% dengan rata-rata kematian 31,3%, konsentrasi
0,40% dengan rata-rata kematian 45,3% dan konsentrasi 0,50% dengan rata-rata
kematian 55,3%.
Kesimpulan dari penelitian ada perbedaan tingkat kematian larva nyamuk Aedes
aegypti pada masing-masing konsentrasi serbuk daun sirih hijau dengan nilai p-value
= 0,000 (