Pendahuluan: Menurut World Health Organization, penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak di bawah usia lima tahun, dan merupakan penyebab yang memprihatinkan bagi sekitar 525.000 anak yang mengalami kematian setiap tahunnya. Tahun 2021 secara nasional penggunaan oralit pada semua umur maupun balita masih di bawah 100%, pada semua umur 90,1% dan pada balita 91,2%. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat diare pada pasien balita rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cilincing.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan desain retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada bulan Januari – Maret 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 70 pasien. Selanjutnya, mengelompokkan variabel penelitian berdasarkan jenis kelamin pasien, usia pasien, obat diare, diagnosis penyakit dan dosis obat yang diberikan kemudian dihitung jumlah dan persentasenya.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pasien perempuan lebih banyak mengalami diare yaitu sebanyak 39 pasien (55,71%). Kelompok usia yang paling banyak mengalami diare yaitu kelompok usia 1 – 5 tahun sebanyak 44 pasien (62,88%). Obat diare yang paling banyak diberikan yaitu zink sebanyak 70 R/ (50,72%). Ketepatan indikasi pengggunaan obat diare menunjukkan 87,14% dinyatakan tepat indikasi. Ketepatan dosis penggunaan obat diare menunjukkan 86,03% dinyatakan tepat dosis.
Kesimpulan: Penggunaan obat diare pada balita rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cilincing masih ada beberapa yang belum memenuhi kerasionalan pengobatan.
Kata Kunci: Evaluasi, diare, balita.