Pemeriksaan columna vertebralis dengan klinis scoliosis biasa disebut dengan pemeriksaan scoliosis program, menurut beberapa referensi proyeksi utama pada pemeriksaan ini antara lain proyeksi AP/PA erect, proyeksi lateral erect, proyeksi lateral bending kanan dan kiri dengan pasien supine, proyeksi AP/PA supine. Namun di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati pada pemeriksaan scoliosis menggunakan proyeksi AP/PA erect, proyeksi lateral erect, proyeksi lateral bending kanan dan kiri dengan posisi pasien erect. Oleh karna itu, penelitian ini bertujuan untuk Untuk mendeskripsikan cara mendapatkan gambaran optimal pada columna vertebralis dengan klinis scoliosis di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, baik untuk menganalisa proyeksi-proyeksi yang digunakan dan menganalisa keuntungan dari proyeksi-proyeksi yang digunakan tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif berupa studi kasus di Intalasi Radiologi RSUP fatmawati pada bulan Maret-April 2018. Sampel yang digunakan adalah pasien yang melakukan pemeriksaan columna vetebralis dengan klinis scoliosis. Metode yang digunakan adalah metode observasi dengan melakukan pemeriksaan scoliosis secara langsung. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kerja dan lembar Tanya jawab, kemudian diaolah dalam bentuk deskriptif dan dibandingkan dengan teori yang ada.
Pemeriksaan columna vetebralis dengan klinis scoliosis di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati tidak menggunakan AP supine dikarnakan proyeksi supine tidak dibutuhkan dalam pengukuran scoliosis, pengukuran hanya membutuhkan kondisi tulang belakang mengalami penekanan diakibatkan beban alami dari tubuh, sehingga tampak kelengkungan sebenarnya dari tulang belakang. Proyeksi bending dengan posisi pasien erect dilakukan karna tergambar fleksibilitas sebenarnya dari tulang belakang. Pasien diposisikan supine jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk berdiri sehingga tidak dapat dilakukan proyeksi erect.